Galau Kehidupan

#GalauNite

Kuterbang, melayang
 menerjang langit penuh amarah kehampaan,
menembus semak belukar dimana penyesalan menaruh segala akarnya,
merangkak menjauhi api penat yang menyaru air kebahagiaan yang menyejukkan,
 menyelami samudera kerinduan sedalam-dalamnya,
menaklukkan ombak-ombak kesepian yang menderu di langit senja keputusasaan.
Ku terbang setinggi-tingginya, meraih segala yang kuimpikan,
hingga ku tak mampu lagi terbang,
 dan kujatuhkan diriku sekuat-kuatnya di bumi ciptaan-Mu ini,
 kuserahkan diriku serendah-rendahnya dihadapanMu,
kupertanggungjawabkan segala perbuatanku,
hingga Kau berkehendak menerbangkanku lagi di alam sana,
 dimana langit memancarkan senyum terindahnya,
 penyesalan hanyalah angin lalu yang memabukkan,
samudera kerinduan yang berupa Sungai Al-kautsar yang menyejukkan,
 ombak-ombak kesepian yang berdebur kala ku melihat wajahMu, langsung.

Huehuehue...
Finally, i could finished it perfectly. Thanks God, with Your valuable 15 minutes.
Sekian lama gue nggak bikin kayak ginian, rasanya tuh benar-benar jleb banget ketika gue mandapati kenyataaan bahwa gue telah membuat puisi kayak gini, lagi. Walau saat ngerjain ini, gue lagi belajar fisika, dan mendapati bahwa diri gue lagi males belajar fisika. Pada akhirnya, menulis adalah satu-satunya pelampiasan rasa frustrasi gue terhadap kehidupan. Gue masih inget banget kata-kata Sofie Beatrix yang “dengan membaca, kita bisa mengetahui dunia luar, dan dengan menulis, dunia luar bisa tahu kita.” Gue tergila-gila sama nih kalimat, hingga akhirnya gue memutuskan, bahwa menulis adalah hobi gue yang harus dilaksanakan kapanpun dan dimanapun. Dan hasilnya, tentu saja membanggakan bagi gue. Beberapa tulisan gue, yang gue muat di blog dan di Note Facebook, adalah hasil mencuri waktu belajar gue. Pernah suatu waktu di postingan “Sinetron”, yang gue tulis saat otak gue lagi mampet menghapalkan ulangan PKn yang bahannya sampai segunung itu. Dan, gue akhirnya bener-bener paham dengan apa itu definisi yang dilontarkan Raditya Dika di harian Kompas beberapa tahun yang lalu, yang begini bunyinya,”Setiap ada inspirasi, keluarkan, jangan lo tahan-tahan.” Alhamdulillah, sejauh ini tulisan yang gue buat sekarang ini adalah tulisan yang sama sekali nggak gue rencanakan sebelumnya. Tetapi, ketika ada sepercik ide muncul di otak gue saat belajar fisika, dan laptop sudah tersedia di depan mata, maka mau tidak mau gue nulis juga, apapun hasilnya. Namun, sekolah-lah yang pada akhirnya harus diutamakan. Jadi, udah dulu yah...gue mau nonton Mata Lelaki dulu...yaa....Dadaaah!!!!!....
*brb nonton ML dan tutup buku cetak*



0 komentar:

Post a Comment